Categories
Kabar Perlawanan

Terindikasi Pemberangusan Serikat dan Menghindari Pembayaran THR

Dari informasi yang ditulis oleh Majalah Sedane, total buruh PT Arnott’s Indonesia yang bekerja pada level 2-4 berjumlah 1150. Dengan presentase, 70 persen buruh perempuan dan 30 persen buruh laki-laki. Sebelumnya, pada  2007 dan 2008 PHK massal pernah terjadi. Hampir 1000 buruh terkena PHK, dengan alasan yang sama, yakni efisiensi.

Sukanti mencatat, untuk saat ini, jumlah buruh yang di-PHK belum diketahui secara pasti, tetapi berada pada angka ratusan. Untuk buruh yang bergabung di FPBI saja, sudah tercatat 72 orang dengan 62 orang sebagai anggota dan 10 lainnya adalah pengurus.

“Ada indikasi dan diduga kuat, upaya pemberangusan serikat yang melawan dan menolak efisiensi atau menuntut kesejahteraan. Karena faktanya, adalah bagi yang mengiyakan segala apa yang dikatakan manajemen atau menerima program PHK-nya, ya dia aman. Tapi anggotanya yang kena, pengurusnya aman gitu,” kata Sukanti, Senin (5/6).

Muhardi, Ketua FPBI tingkat pabrik dan merupakan salah satu korban PHK PT Arnott’s Indonesia, dalam wawancaranya pada Selasa 5 Juni, dengan Majalah Sedane mengatakan, bulan Agustus nanti Arnott’s sudah menyiapkan 200 orang untuk direkrut sebagai buruh kontrak di perusahaanya.

Ia mengklaim, PHK yang dilakukan itu jelas-jelas hanya alasan perusahaan untuk secara pelan-pelan mengganti buruh tetap dengan buruh kontrak. “Dengan memakai buruh kontrak, manajemen bisa dengan gampang melakukan PHK buruh kapan saja tanpa pusing memikirkan pesangon dan hak-hak lainnya,” ujarnya.

Senada dengan Sukanti, Muhardi menilai PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Arnott’s Indonesia ini terlalu tidak masuk akal. Pasalnya, untuk melakukan PHK karena alasan efisiensi, ia mengatakan, sebelumnya Arnott’s telah memutus kontrak buruh dengan status kontrak sebelum bulan Ramadhan yang kemudian akan dipanggil kembali setelah bulan Ramadhan selesai.

“Ini kan indikasi kuat sebetulnya, menghindari THR ataupun upah pada bulan mau lebaran,” ungkap Sukanti, “Dan Arnott’s melakukan pembeliaan mesin baru, melakukan pengembangan perusahaan, dan juga ada infonya itu melakukan pembukaan recruitment untuk penerimaan buruh. Ini kan aneh logikanya,” lanjutnya.

Sampai saat ini, kasus PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Arnott’s Indonesia masih juga belum menemukan titik terang. “Harapannya temen-temen bisa dipekerjakan kembali,” tutup Sukanti.

 

Reporter     : Syawahidul Haq

Redaktur    : Dachlan Bekti