Categories
Kabar Perlawanan

Rapat Akbar KPBI: tolak RUU Omnibus Law

Trimurti.id – Bekasi, Minggu (16/02/2020). Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI) melakukan rapat akbar pada 16 Februari 2020. Acara ini berlangsung di GOR Tambun, Bekasi, dan dihadiri lebih dari 500 buruh yang berasal dari kawasan-kawasan industri di Jabodetabek. Bahkan beberapa perwakilan Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas (FSP2KI) yang berasal dari Sumatera turut bergabung di rapat akbar. Ada juga massa dari beberapa serikat lain, termasuk KASBI.

Beberapa orator tampil bergiliran. Ada Dewi Kartika dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), wakil dari wadah pegawai KPK, Roy Murtadho dari Front Nahdliyin Untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Nining Elitos dari KASBI, Ilhamsyah Ketua Umum KPBI, artis Melanie Subono, Suparno dari FSPMI, dan orator lainnya.

Para orator menyatakan keberatan mereka atas Omnibus Law, atau UU Cilaka, yang dirancang secara diam-diam dan penuh kontroversi, dan kini telah diserahkan untuk digodok DPR.  Dewi Kartika mengatakan bahwa Omnibus Law akan mengakibatkan kehidupan petani dan masyarakat di pedesaan semakin rentan. Proyek UU bodong ini tidak diragukan lagi akan meningkatkan konflik agraria dan menyingkirkan rakyat dari tanah mereka.

Nining mengingatkan pentingnya melakukan konsolidasi perlawanan rakyat sebab Omnibus Law tidak hanya menyengsarakan buruh, tetapi semua elemen rakyat yang tertindas. Rakyat kan menjadi hamba di negeri sendiri karena UU ini mencabut habis semua hak-hak ekonomi dan perlindungan sosial oleh negara.

Roy Murtadho mengatakan bahwa Omnibus Law akan berdampak bagi kita semua. Ia akan merusak sendi-sendi kehidupan sosial dan menjerumuskan rakyat sebagai buruh murah. Karena itu, perlawanan terhadap UU adalah jihad dan buruh harus menjadi pemimpin dalam jihad ini. Baginya, ini adalah jihad melawan kezaliman negara.

Mahrus, seorang buruh dari Karawang yang pagi itu berkendara ke Bekasi untuk menghadiri rapat akbar, mengatakan UU Cilaka merupakan pengkhianatan terbesar Jokowi kepada rakyat. “Kita perlu melakukan mogok nasional seperti tahun 2014 lalu, bung. Kita harus melawan kalau sudah begini”, ucapnya dengan pandangan serius.

Reporter: Ali Parengkuan (Kontributor).