Pada Kamis sore tanggal 20 September 2018, serikat dan perhimpunan buruh dari 7 hotel di Chicago, yang tergabung dalam UNITE HERE, mengumumkan telah terjadi kesepakatan antara UNITE HERE dengan beberapa perusahaan, termasuk di dalamnya ada enam hotel milik group Marriott. Kesepakatan itu dibuat secara tiba-tiba di tengah-tengah serangkaian seruan pemogokan besar-besaran oleh buruh hotel Marriott di seluruh negeri. Sebelumnya ribuan buruh di 26 hotel lainnya melakukan pemogokan selama dua minggu dengan tuntutan lawan upah murah, kondisi kerja yang buruk, pemecatan dan asuransi kesehatan.
Lebih dari 9.000 buruh hotel Marriott adalah imigran dan sangat dieksploitasi oleh manajemen hotel.Sebelumnya, seruan pemogokan sudah digalang hotel-hotel di Detroit, Oakland dan San Diego dalam beberapa hari terakhir ini, menyusul seruan sebelumnya dari San Francisco, San Jose, Seattle, Boston, Waikiki, dan Maui. UNITE HERE mengklaim mewakili sekitar 20.000 buruh hotel Marriott di seluruh negeri, dengan sekitar 12.000 buruh tanpa kontrak.
Salah seorang buruh anggota UNITE HERE hotel Hyatt Chicago, Vincent, mengatakan bahwa “$20 perjam sudahlah tidak layak untuk pekerjaan kami, setidaknya $40 perjam untuk menutupi biaya hidup yang makin melambung”. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini, Vincent harus mengambil 2 pekerjaan yang berbeda dan lembur.
Jairo Nunez, pengurus serikat UNITE HERE Local 1, mengatakan bahwa “penandatanganan dengan Marriott adalah untuk memberikan tekanan pada perusahaan lain.” Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, perjanjian antara UNITE HERE dan Marriott sangat melemahkan posisi buruh, dan menyudutkan mereka yang masih mogok. Jika kesepakatan ini dianggap sebagai kemenangan besar oleh serikat buruh UNITE HERE, setidaknya para buruh diberi waktu sekitar dua minggu untuk membahas dan mempelajari kesepakatan tersebut, karena kesepakatan ini akan menentukan kondisi kerja para buruh dalam jangka 5 tahun kedepan.
Banyak anggota serikat buruh UNITE HERE berpendapat bahwa serikat buruh UNITE HERE terlalu tergesa-gesa untuk menandatangani kesepakatan kerja dengan tanpa membahas rincian lengkap isi perjanjian. Dalam kesepakatan itu, terlihat sangat berpihak pada pengusaha.
Pada Hari Kamis kemarin, Walikota Chicago Rahm Emanuel segera memujinya dan menulis dalam sebuah pernyataan, “Perjanjian ini merupakan langkah maju yang signifikan untuk serikat buruh, hotel dan kota Chicago. Saya yakin itu adalah satu langkah ke depan untuk mengakhiri aksi buruh di hotel-hotel lain di kota. ”Emanuel memuji serikat dan Marriott“ untuk tetap di meja perundingan , bekerja dengan itikad baik dan mencapai kesepakatan yang mencerminkan kepentingan bersama mereka. ” UNITE HERE memiliki hubungan erat dengan Emanuel. Selama menjabat sebagai walikota, Emanuel diprotes oleh serikat-serikat buruh di Chicago untuk penutupan 50 sekolah umum pada tahun 2013 dan pemerintahannya menutup-nutupi pembunuhan polisi terhadap seorang pemuda bernama Laquan McDonald. UNITE HERE juga mendukung Emanuel pada pemilihan tahun 2015.
Melalui kebijakan pro-pengusaha Emanuel, Emanuel mempromosikan Chicago sebagai kota wisata dan menjadikan pariwisata salah satu aset pendapatan kota. ini sangatlah jelas bagaimana industri wisata sangatlah diuntungkan dengan kebijakan upah murah di sektor jasa dan pariwisata. (Siti Hayati – 22/09/18)
Disadur dari http://www.wsws.org/en/articles/2018/09/22/hote-s22.html