Trimurti.id – Aksi protes telah mengguncang Prancis setelah Presiden Emmanuel Macron menaikkan usia pensiun buruh. Lebih dari 1 juta buruh turun ke jalanan Prancis pada tanggal 19 dan 31 Januari 2023.
Disadur dari artikel Otto Fors di laman Left Voice, dalam rangkaian protes tersebut, serikat buruh Confédération Générale du Travail (CGT), melakukan aksi yang lebih radikal. Mereka menggratiskan energi (listrik, gas, dan lain -lain.) sebagai bagian dari operasi “Robin Hood”.
CGT merupakan salah satu serikat buruh terbesar di Prancis. Banyak anggota serikat CGT yang bekerja di sektor energi utama, seperti kilang minyak dan jaringan listrik.
Dalam pertemuan para buruh di Paris, Marseille, Lille, dan kota-kota lain, mereka memutuskan untuk menggratiskan energi bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, rumah sakit, sekolah, dan layanan publik lain.
Para buruh juga menghentikan aliran listrik ke kantor anggota parlemen dari partai pengusung Macron. Mereka juga mematikan CCTV serta menurunkan meteran listrik dan gas pemilik usaha mikro supaya tagihannya rendah.
Protes dan aksi CGT itu terjadi ketika para buruh Prancis tengah mengalami krisis biaya hidup. Di Prancis, inflasi naik hingga 7 persen dan harga energi naik 15 persen sejak awal 2023.
Aksi strategis CGT di sektor energi tersebut bukanlah yang pertama. Pada Desember 2020 CGT menyambung kembali listrik ke pemukiman miskin dan pinggiran Paris. Sebulan kemudian, CGT memutus aliran listrik ke kantor CFDT, sebuah serikat yang menolak melakukan pemogokan.
Aksi-aksi radikal ini menunjukkan bahwa para buruhlah yang membuat ekonomi dunia berjalan – bukan para pemodal.
Seorang anggota serikat CGT, Gwenaël Plagne, yang bekerja di sebuah pembangkit listrik termal, mengatakan secara gamblang, “Inti dari protes hari ini adalah untuk menunjukkan bahwa perimbangan kekuatan (buruh, ed.) bergerak naik, dan jika kita mau – kita bisa melumpuhkan negara ini.”
Buruh memegang kunci ekonomi dunia, baik di sektor energi, manufaktur, transportasi, atau sektor strategis lainnya.
Sumber daya tersebut bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk melayani kaum buruh. Para buruh di Prancis telah membuka jalan lebar untuk mencapai hal itu.
Penulis: Rehza Pratama
Editor: Dachlan Bekti
Foto: leftvoice.org