Categories
Kabar Perlawanan

Dan Lagi, Teror dan Perusakan Terjadi di Tamansari

Trimurti.id, Bandung – Eva Eriyani, warga RW 11 Tamansari, bersama Deti Sopandi [Tim kuasa hukum Forum Tamansari Bersatu (FTB)] mengadakan konferensi pers pada Jum’at 25 Maret 2022 di pelataran Mesjid Al-Islam, Jalan Kebon Kembang, Tamansari, Kota Bandung; untuk merespons tindakan perusakan properti warga yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.

Seperti diketahui sebelumnya, pada 23 Maret 2022, sekitar pukul 10.30 WIB, telah terjadi perusakan kolam ikan lele yang merupakan salah satu sumber penghidupan warga untuk ketahanan pangan warga yang masih bertahan.

Eva menuturkan tindakan perusakan tersebut bukanlah yang pertama kali, peristiwa sebelumnya juga pernah terjadi pada tanggal 21 Desember 2021, 3 Maret 2022 dan 19 Maret 2022. Akibatnya suasana hunian warga menjadi tak karuan, jendela rumah bobol, lemari rusak hingga beberapa barang seperti pakaian, buku serta alat-alat dapur hilang.

“Yang paling gampang mereka mengbobol jendela karena kalau pintu mungkin harus dibongkar dulu tapi yang paling mudah itu jendela, jendela ini sudah beberapa kali kita perbaiki tapi tetap dibobol lagi selama 4 kali. Terakhir pembobolan jendela itu 19 Maret 2022 dan yang terakhir kolam ikan pada 23 Maret”, ujar Eva dalam konfrensi pers.

Eva menambahkan imbas perusakan tak hanya berdampak pada kerugian materil warga, tapi juga kondisi psikis warga. Meski begitu, warga tak gentar, mereka tetap melakukan upaya hukum di Ombudsman Wilayah Jawa Barat.

Tak hanya itu, Ia juga mengatakan bahwa Forum Tamansari Bersatu (FTB) tidak akan melaporkan peristiwa perusakan ini ke pihak kepolisian. Sebab, baginya akan percuma melaporkannya ke pihak kepolisian, karena pelaporan kasus teror yang pernah terjadi pada 11 Februari 2021—dan mengakibatkan pendamping hukum warga terluka—sampai saat ini tidak ada kejelasannya.

Dipenghujung konferesi pers, menanggapi pertanyaan jurnalis atas maraknya kasus penggusuran di Kota Bandung. Eva menegaskan,”Pemkot Bandung saat ini tidak menjamin kehidupan warganya berkaca pada maraknya penggusuran yang terjadi di Kota Bandung.”

Reporter: Ibrahim Al-Katiri