Categories
Kabar Perlawanan

Buruh Penerbangan Jerman Mogok Kerja, Lumpuhkan Belasan Bandara dan Ribuan Penerbangan

Tiga belas bandara di Jerman lumpuh total. Sekira 3.400 penerbangan dibatalkan. Ekonomi Jerman terjun bebas setelah para buruh di bandara-bandara Jerman mogok massal. Aksi buruh yang digalang serentak sejak awal Maret 2025 melibatkan 25.000 buruh dari berbagai bidang di sektor aviasi. 

Pemogokan ini bukan perjuangan membangun candi dalam semalam. Sejak Februari 2024 buruh-buruh di bandara Berlin, Frankfurt, Cologne-Bonn, Hamburg, Bremen, Hanover, Düsseldorf, Stuttgart, Leipzig-Halle, Dresden, dan Erfurt-Weimar, telah menggalang pemogokan. Aksi ini setidaknya telah membatalkan 1.000 penerbangan. 

Pemogokan berskala nasional itu diinisiasi oleh berbagai serikat buruh, termasuk Verdi; salah satu serikat buruh terbesar di Jerman. Mengacu pada World Socialist Web Site, serikat buruh Verdi mendesak Federasi Perusahaan Keamanan Penerbangan (BDLS) di Jerman menaikan upah hingga 2,80 euro per jam. Verdi juga mendesak kenaikan upah lembur hingga 30 persen dari total upah per jam. 

Setahun setelah pemogokan itu, kini para buruh bandara kembali menggalang pemogokan dengan isu yang sama; kenaikan upah dan kondisi kerja yang layak. 

Pada Senin pagi, 10 Maret 2025, serikat buruh Verdi mengorganisir pemogokan di Bandara Hamburg sebelum meluas ke 13 bandara lainnya. Alhasil, pemogokan tiba di Bandara Frankfurt, salah satu bandara tersibuk di Jerman, Munich, Berlin, dan 10 bandara besar lainnya.

Media lokal Jerman menyebut 500 ribu penumpang batal terbang. Sementara kantor berita BBC berkutat dengan narasi-narasi pihak bandara semacam “holiday season”, “dishonourable action”, dan “travel disruption”. 

Serikat buruh Verdi menyebut bahwa pemogokan 24 Jam ini dipicu oleh dua masalah upah. Masalah pertama dialami oleh buruh-buruh di sektor publik; Verdi menuntut agar para buruh ini mendapat kenaikan upah sebanyak 8 persen, atau sekira 350 euro per bulan. Selain itu, mereka juga menuntut tambahan cuti selama 3 hari dalam 1 bulan.

Pemerintah federal Jerman meminta Verdi untuk melakukan perundingan sebelum pemogokan lanjutan pada 14 Maret 2025. Sementara, perusahaan-perusahaan penerbangan belum memberikan kepastian kepada para buruh. Hal itu telah menyulut kemarahan buruh lebih besar lagi.

Masalah kedua adalah tentang jaminan keamanan penerbangan. Para buruh di bidang keamanan ini meliputi sekuriti, pemeriksa barang, dan pemeriksa penumpang. Mereka dalam kondisi kerja yang tidak layak. Verdi menyebut bahwa kondisi kesehatan dan keselamatan kerja para buruh tidak jelas. 

Tuntutan di masalah kedua ini adalah agar para buruh mendapat tambahan libur, tambahan cuti, dan hak memilih fasilitas kesehatan secara rutin. Verdi menyebut bahwa masalah kedua ini telah mencapai perundingan dengan Asosiasi Federal Perusahaan Keamanan Penerbangan (BDLS). 

Sementara itu di pemogokan bandara Hamburg, perwakilan buruh bernama Lars Stubbe mengutarakan tuntutannya soal upah cuti tahunannya.

“Meskipun upah buruh bandara berada di atas upah minimum, tapi masih saja ada perbedaan upah di tiap bidangnya, khususnya buruh keamanan. Mereka mendapat upah yang lebih kecil dan menerima cuti tahunan lebih sedikit dari yang lain,” ujar Stubbe dikutip dari BBC.

Stubbe menduga pemogokan ini akan menjadi alot dan cukup keras. Ia berkaca pada gejala yang pernah terjadi sebelumnya.

“Itu sudah biasa jika kami tidak mendapatkan tawaran apapun di perundingan pertama, tapi kali ini pengusaha bisa berkata ‘tidak akan memberi tawaran karena tak punya uang’ di perundingan kedua,” ujar Stubbe.

***

Penulis: Dedi Muis
Editor: Abdul Harahap