Pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan volume sampah dari fasilitas kesehatan, karantina mandiri, serta rumah tangga. Belum lagi, kondisi rumah sakit yang kolaps menyebaban banyak orang terpaksa melakukan isolasi mandiri. Akibatnya produksi sampah isoman meningkat dan berpotensi menularkan virus.
Sampah isoman adalah sampah yang dihasiilkan dari pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Sampah isoman biasanya berupa, masker medis, pembungkus makanan dan sisa makanan.
Diutip dari kompas.com menurut Dr. Ratih Asmananingrum, Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI mengatakan droplet COVID-19 yang menempel pada sampah isoman sangat berpotensi menularkan virus ke orang lain. Penularan tersebut terjadi lewat kontak langsung dengan permukaan sampah, seperti sampah masker.
Menurut Dr. Ratih, virus dapat bertahan di permukaan bagian dalam sampai 7 hari. Sedangkan pada bagian luar masker, virus dapat bertahan lebih dari 7 hari.
Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dalam mencegah penularan virus SARS-Cov-2 melalui permukaan sampah yang dihasilkan setelah isoman. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri untu mengurangi potensi penularan lewat permukaan sampah isoman. Berikut ini beberapa langkah tersebut: