Sukabumi, 6 Desember 2023 – Merespon buruknya kondisi kerja dan kondisi pendapatan yang dialami pengemudi ojek daring atau ojek online (ojol) dibawah skema eksploitasi berkedok kemitraan semu. Ratusan pengemudi ojol lintas aplikasi yang tergabung dalam Aksi 712 Sukabumi beserta puluhan komunitas ojol Kota Sukabumi menuntut tanggung jawab aplikasi Maxim Indonesia terhadap kondisi hidup layak ribuan pengemudi Maxim Sukabumi. Masalah yang berakar dari tidak adanya jaminan pendapatan dan jaminan pembagian order yang seharusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab aplikasi tersebut, berdampak langsung pada menurunnya kualitas hidup layak serta kondisi riil kehidupan keluarga pengemudi. Hal tersebut pula yang kemudian menyeret para pengemudi terjebak dalam keterpurukan ekonomi terikat dengan lingkar setan kondisi kerja rentan dan jam kerja panjang—tanpa perlindungan sosial, perlindungan kesehatan, serta perlindungan hukum yang diakui negara.
Aliansi 712 Sukabumi bersama tim survey independen Komite Hidup Layak (KHL) menemukan, bahwa pendapatan kotor rata-rata ojol Sukabumi dalam 14,9 jam kerja berkisar pada angka Rp95.272.73 dalam sehari, Rp666.909.09 untuk 104,6 jam kerja dalam seminggu, dan Rp2.667.636.36 untuk 418,3 jam kerja dalam sebulannya. Hasil yang didapatkan dari jam kerja panjang ini, belum lagi dipotong dengan pengeluaran terbesar pada kelompok non makanan seperti biaya bahan bakar per bulan yang berkisar pada angka Rp948.636 dan biaya Rp578.333 untuk angsuran cicilan kendaraan. Jika ditotal, pengemudi ojol hanya menerima pendapatan kotor rata rata senilai Rp1.140,667 dalam sebulannya. Untuk meraih pendapatan setengah dari UMK Sukabumi yang bernilai Rp 2.747.744 para pengemudi ojol harus bekerja selama 418 Jam per bulannya atau setara dengan dua bulan tiga minggu jika disetarakan dengan jam kerja ideal pabrik yaitu 160 jam dalam sebulannya. Temuan tersebut juga menunjukan, bahwa 65% pendapatan ojol Sukabumi selama satu bulan penuh dikeluarkan hanya untuk kebutuhan non makanan, yang diperuntukkan kepada keperluan menambal fasilitas kerja.
Bukannya bertanggung jawab atas kondisi jam kerja panjang, dan kondisi pendapatan yang lebih layak bagi para pengemudi, aplikasi Maxim Indonesia justru menjawab permasalahan yang dialami oleh para pengemudinya dengan secara terus menerus menambah pengemudi baru. Aliansi Aksi 712 Sukabumi mencatat, bahwa setidaknya semenjak rentang 2020-2023 sekitar 9.000 pengemudi terdaftar sebagai pengemudi Maxim Sukabumi. Hal ini menandakan bahwa Maxim Indonesia terus menggali keuntungan tanpa memperdulikan nasib para pengemudinya. Di lapangan, bahkan lebih mengerikan. Maxim Indonesia bersembunyi dibalik cerita tipu daya teknologi algoritma, pembaruan sistem aplikasi, dan kepentingan mitra, untuk saling mengadu domba pengemudi.
Absennya jaminan pendapatan dan security system yang adil bagi para pengemudi ojol berdampak pada fenomena pengguna akun ganda, praktik tembak order (sniper), hingga fake gps (tuyul) –hal yang dilakukan semata-mata untuk bertahan hidup karena kondisi order yang kian menurun. Hal ini belum ditambah lagi oleh mekanisme suspend dan putus mitra (pm) yang terus-terusan dilakukan secara sepihak, membenturkan pengemudi ojol pada konsumen tanpa hak banding, padahal keduanya menjadi ceruk keuntungan bagi aplikasi. Bersumber dari masalah ini akhirnya membuat pengemudi terpecah belah saling berkompetisi satu sama lain dan saling menyalahkan terhadap kondisi order, yang jelas dibalik fenomena tersebut aplikasi terus memperkaya dirinya.
Oleh sebab itu Aliansi Aksi 712 Sukabumi, beserta puluhan komunitas ojol Sukabumi menuntut tanggung jawab Maxim Indonesia, terkhusus di wilayah Sukabumi untuk memenuhi tuntutan pengemudi dibawah ini:
- Terapkan security sistem yang adil dan berikan orderan adil dan merata kepada seluruh pengemudi Maxim Sukabumi
- Tutup pendaftaran pengemudi baru Maxim Sukabumi
- Hapus atau kurangi admin top-up saldo
- Hapus diskriminasi dan monopoli akses kepada semua pengemudi.
- Seluruh pengemudi wajib mendapatkan pelayanan yang adil bagi yang berkomunitas ataupun single fighter
- Hapus akses prioritas dan rekrutmen pihak ketiga
- Setarakan tarif layanan delivery dengan bike beserta potongan yang sama pula.
- Berikan jaminan pengemudi, meliputi jaminan sosial kesehatan dan jaminan kecelakaan kerja secara gratis.
- Kembalikan sistem untuk menghubungi customer melalui nomor telepon pada aplikasi Maxim (peer to peer)
- Apabila ada ancaman Suspen/PM kepada salah satu anggota atau pengemudi yang akan ikut melakukan aksi, kami serentak akan turun ke kantor cabang.
Rabu, 6 Desember 2023
Atas nama
Aliansi 712 Sukabumi